1. Lesley Wassef,
2. Varsha Shete,
3. Alice Hong,
4. Elizabeth Spiegler, dan
5. Loredana Quadro *+ Afiliasi Penulis
1.
Departemen Ilmu Pangan dan Rutgers Pusat Lipid Research, Universitas Rutgers, New Brunswick, NJ
1. ↵ * Kepada siapa korespondensi harus ditangani. E-mail: quadro@aesop.rutgers.edu.AbstrakDiet manusia mengandung β-karoten sebagai prekursor paling berlimpah vitamin A, merupakan nutrisi penting untuk embriogenesis. Laboratorium kami sebelumnya menunjukkan pentingnya metabolisme β-karoten melalui β-karoten-15, 15'-oxygenase (CMOI) untuk mendukung perkembangan embrio tikus. Namun, mekanisme yang mengatur akuisisi embrio dan pemanfaatan β-karoten dari sirkulasi maternal melalui plasenta masih belum diketahui. Kami menggunakan wild type (WT) dan Lrat-/-Rbp-/- (L-/-R-/-) tikus, yang terakhir menjadi model vitamin marjinal defisiensi. Bendungan hamil, makan diet nonpurified cukup vitamin A sepanjang hidup, yang ip dilengkapi dengan β-karoten atau kendaraan sebesar 13,5 d postcoitum (dpc). Pengaruh suplementasi ini akut ibu pada metabolisme retinoid dan β-karoten dalam ibu (serum, liver) dan jaringan berkembang (plasenta, yolk sac, embrio) diselidiki sebesar 14,5 dpc. Kami menunjukkan bahwa, setelah suplementasi, konsentrasi β-karoten plasenta lebih besar di L-/-R-/- dari pada tikus WT. Namun, retinoid (retinol dan retinil ester) konsentrasi tetap tidak berubah pada plasenta (dan di semua jaringan lain dianalisis) dari kedua genotipe pada pemberian β-karoten. Kami juga menunjukkan bahwa setelah satu i.p. tunggal suplementasi β-karoten, plasenta LDL protein (Lrp1) ekspresi mRNA reseptor terkait lebih rendah pada tikus WT, dan embrio CmoI ekspresi mRNA lebih besar pada tikus L-/-R-/-. Bersama-sama, data ini menunjukkan peran potensial dari LRP1 dalam menengahi penyerapan β-karoten melalui plasenta dan bahkan vitamin ibu sedikit terganggu statusnya A dapat mempengaruhi penyerapan dan pemanfaatan β-karoten oleh plasenta dan embrio..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar